TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan
mengelola serta menerapkan arsitektur enterprise dan system informasi yang
disebut dengan Architecture Development Method (ADM). ADM merupakan hasil dari
kontribusi secara terus-menerus dari banyak pelaksana arsitektur. ADM
menggambarkan sebuah metode untuk membangun sebuah arsitektur enterprise, dan
membentuk inti dari TOGAF. Metode ini menggabungkan elemen dari TOGAF dengan
kebutuhan bisnis dan TI organisasi. ADM juga bisa digunakan sebagai panduan
atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan, dan menerapkan
arsitektur system informasi untuk organisasi (Yunus & Surendro, 2008).
TOGAF ADM juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengidentifikasi
berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode
ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dan
kebutuhan selama perancangan yang dilakukan.
Gambar TOGAF Architecture Development Method (Land et
al.2009)
TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas
tentang bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip
tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan
arsitektur enterprise oleh organisasi (Open Group, 2011). Prinsip-prinsip
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Prinsip Enterprise
Pengembangan arsitektur yang dilakukan
diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi
yang membutuhkan.
b. Prinsip Teknologi Informasi (TI)
Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI
pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang akan
menggunakan.
c. Prinsip Arsitektur
Merancang arsitektur system berdasarkan
kebutuhan proses bisnis dan bagaimana menerapkannya.
TOGAF ADM terdiri dari 8 fase
yang berbentuk siklus, yaitu Architecture Vision, Business Architecture,
Informastion System Architecture, Technology Architecture Opportunities and
Solution, Migration Planning, Implementation Governance, dan Architecture
Change Management.
TOGAF ADM juga merupakan metode
yang bersifat generic dan mudah diterapkan berdasarkan kebutuhan banyak
organisasi, baik organisasi industry ataupun industry akademik seperti
perguruan tinggi (Mutyarini & Sembiring, 2006). Berdasarkan uraian diatas
maka, bisa dimodelkan secara umum bagaimana tahapan-tahapan dari TOGAF ADM
tersebut dilaksanakan dalam model perancangan arsitektur enterprise, hal ini
bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Model perancangan arsitektur
enterprise dengan TOGAF ADM (Open Group 2009c)
For further information, please visit : http://www.opengroup.org/togaf/



0 komentar:
Post a Comment